“Mama nggak pulang malam ini, abis arisan kami langsung nginep di rumah Tante Ratri.” ujar Mama setengah tergesa. Aku mengiyakan lalu pembicaraan pun berakhir.
Setelahnya aku
menghenyakkan diri di sofa. Melirik waktu yang terpampang sempurna di dinding.
Sesaat sebelum klakson mobil menjerit di depan pagar. Aku langsung menyambar tasku, menghampiri mobil
hitam metalik yang akan mengantarku bertugas malam ini.
“Pelanggan kali ini sangat istimewa meski maunya terkadang
aneh-aneh. Meski biasanya paling suka yang seger-seger kayak kamu, kali ini dia
malah pengen diladeni dua perempuan beda generasi.” cerocos Boy lancar ketika
aku sudah masuk di dalam mobilnya. Perjalanan
kami berakhir di pelataran hotel mewah. Aku turun dan seperti biasa langsung menemui
tamuku itu di kamarnya.
Pria itu terlihat
sumringah melihatku. Matanya pun tidak segan-segan langsung menjilati sekujurku
dengan rakusnya. Mengajakku masuk. ”Angela, ini dia partnermu malam ini...”
ujarnya pada perempuan lain yang ternyata sudah tiba lebih dulu. Aku
mengikutinya dan langkahku mendadak terhenti ketika Angela muncul di hadapanku lengkap
dengan matanya yang terbelalak.
Mama...