Senin, 09 Juli 2012

Flash : Pagar Ayu

Kamar lengang. Hanya ada aku sendirian. Duduk tegak di depan cermin besar yang memantulkan sosok yang untuk sesaat tadi sempat tidak dapat kukenali. Bikin pangling kata perempuan-perempuan itu riuh. Bibir mereka begitu manis diulas pujian yang ditujukan hanya untukku. Bibir yang kutahu hanya manis saat itu saja.

Aku menatap sosok di cermin. Aku memang tidak mengenalinya. Tadi. Sekarang juga. Meskipun setiap gerakanku diikuti sama persis olehnya. Rautku dipantulkan dengan sempurna olehnya. Tapi aku tetap merasa dia bukanlah aku. Dia tetap sosok asing yang berusaha meniruku dengan sempurna.

Aku tersenyum. Dia juga tersenyum.

Senyumku semakin lebar. Dia juga. Meskipun aku yakin dia tidak akan dapat menerjemahkan pikiran yang berkelebat di benakku sekarang. Tapi itu pastinya tidak penting baginya. Tugasnya hanya meniruku sesempurna mungkin. Mulai hari ini sampai entah kapan.

Pintu kamar diketuk lalu dibuka sedikit. Kepala ibu menyembul, ”Pras, udah siap? Rombongan marhaban-nya udah nyampe. Rombongan Nak Eka juga udah nyampe...” Aku tidak menyahut. Namun tidak menolak ketika rombongan perempuan dengan bibir mereka yang manis meraih lalu membimbingku keluar. Keriuhan menyambutku. Aku berdiri di tempatku dengan teguh berharap dengan begitu maka semuanya akan baik-baik saja.

Dan tatapan matanya menyambutku. Kekasihku. Dengan lumuran cinta yang meruah di sekelilingnya. Meski dengan jarak yang begitu jauh, aku seolah bisa merasakan belaiannya di punggungku yang setengah terbuka. Hujan kecupannya yang senantiasa memandikanku dengan cintanya yang melimpah.

Kekasihku. Berdiri dengan anggun di sana. Dalam balutan kebaya seragam berwarna peach. Warna kesukaanku yang selalu bisa membuatnya semakin berkilau. Lebih berkilau di antara yang lain. Menyambut rombongan mempelai gagah dan megah yang tiba bersama iring-iringan marhaban.


Kekasihku. Yang sudah lebih dulu menikahiku. Tanpa ijab kabul. Tanpa pertukaran cincin. Tanpa keriuhan seperti ini. Hanya dengan menukarkan jiwanya dengan jiwaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar