“COPEEEETTTT…!!!”
Bruk!
Aku terpekik tertahan ketika tiba-tiba tubuhku ditubruk
keras. Aku terhuyung, tapi beruntung tanganku berhasil menggapai kayu penyangga
gerobak yang berdiri di dekatku. Kejadian
itu hanya sedetik dan detik berikutnya dia sudah raib di keramaian pasar. Tiga orang
laki-laki menghampiriku yang masih kesusahan, ”Mbak, kemana arah copet tadi?!”
Aku langsung mengacungkan telunjukku menunjuk ke arah mana sosok yang
menabrakku tadi menghilang.
Setelahnya aku
meneruskan perjalananku bergabung ke dalam keramaian sembari menarik resleting
tasku yang tadi terbuka. Melirik sekilas dompet kulit berwarna coklat yang
barusan dijatuhkan ke sana bergabung dengan beberapa handphone dan dompet lainnya. Hasil
kerja kami sedari pagi.
Yah, kali ini aku
harus berjalan agak jauh memutar ke tempat pertemuan kami di luar pasar ini.
Semoga dia berhasil mengelabui orang-orang yang mengejarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar