Senin, 13 Agustus 2012

Flash : A Ga Ma Ka Te Pe

“Nomor seratus delapan!” Corong speaker berteriak nyaring.

Aku melihat carikan kertas di tanganku lalu bergegas maju lalu duduk di hadapan petugas yang masih membereskan dokumen peserta sebelumnya.
“Bawa dokumen-dokumennya, Pak?” tanyanya. Aku mengangguk lalu menyerahkan amplop besar yang kubawa. Dia membaca-nya lalu keningnya berkerut. ”Masih ada yang belum lengkap. Di kolom ini...”

Aku mengikuti arah telunjuknya dan langsung ingin menepuk jidat. Kok aku bisa kelupaan mengisi yang itu? Padahal itu yang paling penting.
”Silakan Bapak isi agama yang Bapak anut di kolom itu...”

Aku memandang kolom itu lama. Memutar otak berusaha mengingat-ingat, agama apa lagi yang belum pernah aku cantumkan di KTP. Duh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar