Sabtu, 25 Agustus 2012

Flash : Setali Tiga Uang


Aku menjinjing plastik berisi belanjaanku, berjalan menyusuri pelataran parkir saat dari balik kacamata hitam aku menangkap pemandangan itu.

Sepasang manusia, mungkin mereka suami istri atau masih sebagai kekasih. Si perempuan menangkupkan kedua telapak tangan di wajahnya. Sepasang bahunya bergetar. Jelas terlihat di mataku dia sedang menangis. Sementara si laki-laki berdiri di hadapannya, berkacak pinggang, dengan wajah merah padam diiringi teriakan berisi makian yang bahkan membuat dadaku ngilu.

Sadar ada yang sedang menonton, laki-laki itu dengan tidak sabar langsung menarik lengan perempuan itu menjauh meninggalkan tempat itu. Sekilas aku bisa melihat memar di sudut bibirnya. Memar berwarna keunguan.

Sama seperti yang melingkari mata kananku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar