Jumat, 10 Agustus 2012

Flash : Karma


Aku menyampirkan ransel butut itu ke pundak kananku. Aku seolah bisa melihat sekaligus menghitung lembaran-lembaran uang di dompet dan benda-benda berharga di dalam sana. Hasil kerjaku sepanjang pagi. Setidaknya aku bisa istirahat sampai lusa.

Lampu di perempatan kebetulan merah. Bersama-sama pejalan kaki lain aku menyeberang santai. Hanya tinggal selangkah lagi tiba di seberang ketika mendadak tubuhku tersentak. Ransel butut di pundakku lenyap. Dengan cepat aku berbalik berusaha mengejar motor yang ditumpangi kedua penjambret itu sambil meneriaki mereka, tapi akhirnya kedua tungkaiku terhenti kelelahan.

Setelahnya aku hanya bisa menyesali hasil jarahanku yang sekarang sudah berpindah tangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar