“Eh, menurut ramalan hari ini kamu harus berhati-hati, lebih waspada dan perhatian pada hal-hal kecil.” Yos menghampiri kubikel-ku.
Aku langsung
menghadiahinya dengan tatapan menghunus. Bagaimana tidak? Hari masih pagi dan
aku sudah dihadiahi ramalan kacangan begitu? Selain itu... Dia itu laki-laki,
tapi mempercayai ramalan yang di luar logis sebegitunya.
”Beneran lho.
Mungkin kamu nggak percaya, tapi tidak ada salahnya kan. Lagipula berhati-hati
meski pada hal-hal sepele kan tidak ada salahnya.” Dia buru-buru membela diri.
Aku meraih jaketku, hari ini aku harus meninjau lokasi proyek kami. Lebih cepat
lebih bagus setidaknya aku tidak perlu mendengar pembahasan ramalan itu lagi.
”Ben, tali sepatu
kamu lepas tuh...” Aku menghela napas.
”Napa? Berhubungan
ama ramalan itu?” Dia terdiam. Aku ngeloyor pergi.
Berjalan tergesa
menghampiri lift yang sialnya sudah menutup. Tak ingin lama menunggu akhirnya
aku memutuskan turun dari tangga saja. Langkahku ringan menuruni anak-anak
tangga hingga mendadak langkahku tertahan oleh tali sepatu yang tepat terinjak
kakiku yang sebelah. Tubuhku sempoyongan dan tanganku tidak sempat mencari
pegangan.
Dan ketika
tubuhku berguling berkali-kali menyusuri tangga, ramalan yang diucapkan Yos
terngiang. Berakhir oleh kegelapan pekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar