Kutatap matamu yang kosong
lekat-lekat
serupa penodong
yang menginginkan
apa pun selain dompet kosong
melompong
Bisumu membuatku
terbengong
namun belum
menyerah menatap ceruk kosong
yang semakin
mirip punggung bolong
yang horor
berlatar jerit melolong
Di hutan yang
jauh di kaki gunung yang sombong
yang dengan
angkuhnya memandang para pelolong
tak tergerak
sedikitpun untuk menolong
dan meredakan
amarah bertong-tong
yang membanjir
memenuhi gorong-gorong
berhulu tepat di ceruk
matamu yang kosong
deras mendesir
melewati kolong-kolong
menghalau apa
pun, tanpa henti mendorong
Meskipun itu
hanya harapan kosong
yang tetap tidak
dapat kupahami meski hanya sepotong
berharap
penjelasan darimu yang tak kalah sombong
seperti gunung
yang acuh pada para pelolong
Kau bergeming,
bengong
meski aku tak
henti mendorong
begitu kuat
merongrong
minta penjelasan
barang sepotong
Dasar kau monyong
Pembohoooonggg!!!
(hong... hong...
hong...)
gema menyahut
ikut melolong
Aku plong!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar