Selasa, 31 Juli 2012

Flash : ‘Bukber’


“Kamu jadi ke undangan ’bukber’ Febby ntar sore, kan?” tanya Nita saat kami bertemu di depan lift. Aku hanya mengangguk. Kami memang berjanji pergi bersama meskipun sepertinya hampir semua orang di kantor ini mendapat undangan yang sama.

”Gak biasanya kita dapat undangan dari dia. Secara kita kan di luar lingkaran pertemanan dia.” ujarku. Nita mengangguk. Pintu lift membuka. Hanya kami berdua penumpangnya.
”Yah tapi penasaran juga sih. Secara tempatnya keren gituh. Di hotel berbintang.”
”Iya sih. Ya udah ntar sore kita ke sana barengan. Udah bawa perlengkapan kan? Masa kita ke hotel berbintang kucel?” Kami sama-sama tertawa sebelum berpisah karena aku keluar lebih dulu.

Maka sesuai janji sorenya setelah terlebih dahulu mengganti pakaian dan berdandan kami langsung berangkat ke lokasi acara yang disebutkan di dalam undangan. Ketika tiba ternyata di ruangan itu sudah ramai dengan undangan lainnya. Beberapa dari mereka kami kenal, namun kebanyakan tidak. Mungkin itu teman-teman Febby di luar kantor. Tapi kami bisa langsung berbaur karena tak disangka para undangan itu yang meskipun berpenampilan mewah begitu ramah kepada kami.

Acara buka bersama berlangsung menyenangkan dan akrab. Semua orang begitu ramah. Febby hanya sesaat menemani kami karena dia cukup sibuk hilir mudik di antara para tamu. Setelah semua undangan tidak sibuk dengan makanan berat, seorang MC muncul di pentas disambut riuh rendah parra undangan. Hanya aku dan Nita yang terbengong.

Jangan-jangan...

”Masih mau bekerja untuk uang?” MC bertanya dengan penuh semangat.
”Cape deeeehhh...!” balas sebagian besar undangan dengan serempak.
”Kalau begitu kenapa bukan uang yang bekerja untuk kita?!” tanyanya lagi yang langsung disambut dengan tepuk tangan dan yel-yel riuh.

Aku menatap Febby yang sibuk beryel-yel seperti yang lain. Setelahnya bertatapan dengan Nita dan kami akhirnya tersadar. Jadi ini bukan undangan bukber biasa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar