Di dompetku tersisa serenceng
rindu buat
kekasihku yang cengeng
yang seringkali
sangat ingin kutempeleng
dengan
ciuman-ciumanku yang cespleng
Entah apakah sisa
serenceng
di dompeku ini
cukup buatnya yang cengeng
Atau aku harus
menyiapkan dongeng
yang begitu indah
sehingga membuatnya mupeng?
Aku tahu dia
tidak ingin hanya serenceng
melainkan
berenceng-renceng
memanjang luas
serupa sawah berbedeng-bedeng
hijau menghiasi
cakrawalanya yang gepeng
Tapi sayang
sekarang hanya ada serenceng
tersisa di
dompetku yang rombeng
memaksa langkahku
oleng
sembari kepala
tak henti menggeleng
Ternyata punya
kekasih yang cengeng
bukanlah mitos
apalagi dongeng
Karena rindu
tinggal serenceng
lebih baik dia
kutempeleng
Biar cespleng!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar