Kobaran api yang menjulang menyapu langit malam yang pasrah dengan kuasnya, menyisakan semburat merah menyala di sana. Memecah keheningan dengan suara gemeretak dan teriakan panik orang-orang yang dipaksa bangun malam itu. Beberapa serpihan api juga ikut terbang ke angkasa seperti bintang.
Di pojokan gang,
tidak jauh dari lokasi itu kita berdiri memandang takjub. Tak bergerak hingga
langit kembali gelap berhiaskan asap yang samar-samar. Kau menghampiri seorang
pria setengah baya yang sedang terburu-buru.
”Pak, gimana yang
kebakaran tadi?” tanyamu. Ingin rasanya aku menampar wajahmu agar topeng panik
itu lepas dari sana.
”Wah, gak ada
yang selamat. Mereka pasti sedang tidur semua...” sahutnya lalu segera bergegas
pergi. Kau sekarang menatapku sembari menyeringai. Aku segera mengeluarkan
amplop yang sudah kusiapkan lalu menyerahkannya kepadamu.
”Kali ini aku
kalah, tapi lain kali...” Kita lalu tertawa bersama sebelum meninggalkan
pojokan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar