Rabu, 08 Agustus 2012

Flash : Taruhan


Kobaran api yang menjulang menyapu langit malam yang pasrah dengan kuasnya, menyisakan semburat merah menyala di sana. Memecah keheningan dengan suara gemeretak dan teriakan panik orang-orang yang dipaksa bangun malam itu. Beberapa serpihan api juga ikut terbang ke angkasa seperti bintang.

Di pojokan gang, tidak jauh dari lokasi itu kita berdiri memandang takjub. Tak bergerak hingga langit kembali gelap berhiaskan asap yang samar-samar. Kau menghampiri seorang pria setengah baya yang sedang terburu-buru.

”Pak, gimana yang kebakaran tadi?” tanyamu. Ingin rasanya aku menampar wajahmu agar topeng panik itu lepas dari sana.
”Wah, gak ada yang selamat. Mereka pasti sedang tidur semua...” sahutnya lalu segera bergegas pergi. Kau sekarang menatapku sembari menyeringai. Aku segera mengeluarkan amplop yang sudah kusiapkan lalu menyerahkannya kepadamu.

”Kali ini aku kalah, tapi lain kali...” Kita lalu tertawa bersama sebelum meninggalkan pojokan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar