Kamis, 09 Agustus 2012

Puisi : Suatu hari yang seperti hari ini, tapi bukan hari ini


Masih bisakah kau melihat di dalam ingatanmu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat purnama yang malas-malasan akhirnya hanya bertengger sendu?

Masih bisakah kau melihat di dalam ingatanmu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat daun-daun rimbun tanpa daya saling bergesekan mendayu-dayu?

Masih bisakah kau melihat di dalam ingatanmu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat angin berhembus sepoi tenang tak terburu-buru?

Masih bisakah kau melihat di dalam ingatanmu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat gunung nan menjulang dalam kesendirian melolong penuh rindu?

Masih bisakah kau melihat di dalam ingatanmu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat perdu yang dalam kehinaannya hanya bisa menunduk malu?

Masih bisakah kau melihat di dalam ingatanmu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat penghuni malam yang tidur seharian memulai saat berburu?

Masih bisakah kau melihat di dalam ingatanmu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat dua pasang kaki membawa kita berputar-putar tak menentu?

Masih bisakah kau melihat di dalam ingatanmu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat rasa lelah dan putus asa tanpa ragu mulai menyerbu?

Masih bisakah kau melihat di dalam ingatanmu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat kau memutuskan berhenti dan menunggu?

Masih bisakah kau melihat di dalam ingatanmu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat menunggu malah akan membelitmu dalam rasa jemu?

Masih bisakah kau melihat di dalam ingatanmu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat dalam kekalahan akhirnya aku lebih memilih menjauh?

Masih bisakah kau melihat di dalam ingatanmu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat aku berbalik arah menyisakan punggungku untukmu?

Masih bisakah kau melihat di dalam ingatanmu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat dalam diam kita sama-sama tahu itulah saat terakhir kita bertemu?

Masih bisakah kau melihat di dalam ingatanmu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat cahayamu mulai redup tanpa sekalipun coba kau tangguh?

Aku masih bisa melihat begitu jelas di dalam ingatanku
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
saat akhirnya aku memilih untuk menyerah sepertimu

Betapa dalam kepasrahan dan penyesalanku
karena harus memilih tempat yang begitu jauh
meskipun seberapa ingin aku kembali padamu
langkah-langkahku sudah layu

Betapa indahnya saat itu
suatu hari yang seperti hari ini,
tapi bukan hari ini
jika bisa mengakhiri sembari menggenggam tanganmu

Tidak sendirian dipeluk kenistaan meregang sisa-sisaku
merutuki nasib dan jeratan tanpa belas kasih semua belenggu
dari suatu hari yang seperti hari ini,
hingga hari ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar