Langit sore ini sangat cerah. Aku menyeruput perlahan cappuccino hangatku, menikmatinya perlahan. Kafe tidak terlalu ramai sehingga aku pun tidak terlalu merasa berdosa berlama-lama di mejaku ini. Aku memang sengaja memilih meja di teras sehingga lebih leluasa memandang ke taman yang tepat berseberangan dengan kafe ini. Beberapa muda mudi berkumpul. Ada yang duduk merapat di bangku. Ada yang cuma berkeliling bergandengan tangan. Indahnya...
Plak...!!! Ouch!
Refleks aku
memegang sebelah pipiku seolah aku yang ditampar sementara tidak jauh dariku
seorang gadis memandang tajam pria di hadapannya dengan penuh kemarahan sebelum
akhirnya bergegas pergi.
Tontonan berakhir
dan aku kembali memusatkan perhatian ke cangkir cappuccino di hadapanku sembari
membolak-balik majalah yang sedari tadi menemani. Tetap acuh meski mendengar
kursi di hadapanku bergeser.
”Aku sudah
menyudahi semua dengannya...” Suara bariton menyapa telingaku.
”Aku tahu. Dengan
sangat baik dan mulus, seperti janjimu.” sahutku sinis lalu menatapnya yang
masih mengusap sebelah pipinya yang masih merona.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar