Kamis, 07 Juni 2012

Puisi : Ckress... Ckress... Ckress...

Ckress... Ckress... Ckress...
Begitu lihai tangan-tangannya bergerak
memandu gunting tajam di beberapa bagian kepalaku
diselingi obrolan ringan khas penjual

Ckress... Ckress... Ckress...
Aku bisa melihatnya dari cermin besar di hadapanku
bayangan-bayangan hitam berjatuhan
melayang ke bawah susul menyusul
menciptakan tumpukan gelap di bawah sana

Jika diumpamakan mencintaimu adalah seperti itu
ketika aku merasa sudah cukup dan bosan dengan semuanya
dengan mudah aku memutuskan hubungan
untuk kemudian meninggalkanmu teronggok sendirian di sana
hanya itu dan kita 'selesai'

Tapi tidak demikian, kasih...
onggokan yang kutinggalkan di sana tetaplah bagian dariku
bagian dari apa yang tersisa padaku sekarang
bahwa mereka tetap terkoneksi dengan cara yang unik
karena mereka tetap satu

Aku lantas mereka-reka
mungkinkah bagian yang akan kutinggalkan itu sudah tahu
hari ini akan tiba ketika mereka harus pergi
dan oleh karenanya mereka segera meninggalkan semua
informasi, kenangan, harapan kepada bagiannya yang akan tinggal

Sehingga meski mereka pergi dan aku dengan 'lega' meninggalkannya
namun sebenarnya tidak ada yang berkurang
karena semua yang mereka tinggalkan tetap penuh
kubawa-bawa hingga sekarang dan nanti

Seperti rambut yang tetap terus menyatu meski telah berkali-kali dipaksa berpisah
mereka terus bertumbuh satu menggantikan yang lain
dan semuanya berisi kenangan dan harapan yang sama

Demikianlah rasa yang kurasakan terhadap kamu, kekasihku
di sini di setiap sel-selku
di setiap helai rambutku tak peduli berapa kali aku memotongnya
kamu tetap ada... tinggal di sana

Jika kamu bertanya seperti apa perasaanku saat mengatakan cinta kepadamu
maka tanyakanlah kepada sel-sel di tubuhmu
tanyakan kepada setiap helai rambutmu
karena yang mereka rasakan sama

Aku mencintai kamu...
Mereka mencintai kamu...
Kami mencintai kamu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar