Tuhan…
apa agamaMu?
yang Engkau ingin
kami anut dengan taat
sehingga di
mataMu kamilah para jemaat
Tuhan...
apa agamaMu?
maafkan
pertanyaanku yang tak tepat
aku hanya tak
ingin sesat
Tuhan...
apa agamaMu?
ada begitu banyak
jalan setapak
memenuhi arah ke
segala penjuru berakhir di semak
Tuhan...
apa agamaMu?
maafkan mataku
yang kurang awas
aku hanyalah
sebutir debu mikro di semesta nan luas
Tuhan...
apa agamaMu?
aku yang tak
berdaya tersapu angin yang kalang kabut
begitu jauh
terlempar dan samar tersaput
Tuhan...
apa agamaMu?
aku hanya ingin
tahu siapa yang harus kusembah
dan Dia haruslah
juga yang selalu Kau sembah.
Tuhan...
apa agamaMu?
maafkan aku yang
masih ngotot
aku hanya tidak
tahan ketika mereka nyolot
Tuhan...
apa agamaMu?
akan kusampaikan
kepada mereka semua
yang sampai
sekarang masih berdebat hingga berbusa
Tuhan...
apa agamaMu?
entah apa yang
menahanMu sehingga memilih bungkam
mungkin Kau
senang melihat kami yang saling menikam?
Tuhan...
apa agamaMu?
kenapa yang
menjawab hanya awan mendung
berisi hujan yang
bergulung-gulung
Tuhan...
apa agamaMu?
yang bisa
menghadirkan bulir hujan yang begitu hangat
membasuh duka
yang semula begitu menyengat?
Tuhan...
apa agamaMu?
aku ingin
merengkuhnya lekat
karena dalam
lingkupannya damai begitu dekat
Tuhan...
apa agamaMu?
itu tak penting
lagi buatku
karena aku tahu
pasti Kau selalu bersamaku
Dan itu sudah
cukup buatku
Like
BalasHapus